Perbedaan Rematik dan Asam Urat - Belum semua orang bisa mengetahui perbedaan rematik dan asam urat. Banyak orang yang mengira kalau dirinya menderita rematik, padahal sebenarnya dia sedang mengalami asam urat ataupun sebaliknya. Gejala kedua penyakit ini memang mirip, namun tidaklah sama. Baik penyakit rematik ataupun asam urat, bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak dan juga kemerahan pada sendi. Gejala kedua penyakit ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, namun masih dapat disembuhkan dengan menggunakan obat rematik herbal. Meski demikian, ada perbedaan rematik dan asam urat yang penting diketahui.
Rheumatoid Arthritis atau yang biasa disebut dengan rematik adalah penyakit kronis yang menimbulkan rasa nyeri dikarenakan peradangan dan pembengkakan pada bagian sendi. Sedangkan Gout atau yang lebih dikenal dengan nama asam urat adalah radang sendi akut yang diakibatkan pengendapan asam urat pada sendi Anda.
Perbedaan dasar dari penyakit rematik dan penyakit asam urat adalah lokasi peradangan yang terjadi. Penyakit asam urat dapat terjadi ketika kadar asam urat berlebihan dan terkumpul pada bagian sendi, tulang dan jaringan tubuh. Rasa nyeri pada penyakit asam urat biasanya terasa secara mendadak dan dirasakan pada bagian jempol kaki, atau pada bagian persendian kaki. Rasa nyeri dapat dirasakan hanya di salah satu bagian kaki atau pun keduanya. Tetapi, pada penyakit rematik yang disebabkan oleh peradangan kronis, umumnya menyebabkan nyeri pada sendi-sendi di kedua bagian sisi tubuh, diikuti dengan kekakuan persendian. Penyakit rematik umumnya disertai dengan pembengkakan, kulit berwarna merah, dan rasa panas pada daerah yang terasa nyeri. Tetapi gejala tersebut juga dapat ditemukan pada penderita asam urat, hanya lebih umum pada rematik.
Adapun perbedaan lainnya dari penyakit rematik dan penyakit asam urat, adalah:
Perbedaan dasar dari penyakit rematik dan penyakit asam urat adalah lokasi peradangan yang terjadi. Penyakit asam urat dapat terjadi ketika kadar asam urat berlebihan dan terkumpul pada bagian sendi, tulang dan jaringan tubuh. Rasa nyeri pada penyakit asam urat biasanya terasa secara mendadak dan dirasakan pada bagian jempol kaki, atau pada bagian persendian kaki. Rasa nyeri dapat dirasakan hanya di salah satu bagian kaki atau pun keduanya. Tetapi, pada penyakit rematik yang disebabkan oleh peradangan kronis, umumnya menyebabkan nyeri pada sendi-sendi di kedua bagian sisi tubuh, diikuti dengan kekakuan persendian. Penyakit rematik umumnya disertai dengan pembengkakan, kulit berwarna merah, dan rasa panas pada daerah yang terasa nyeri. Tetapi gejala tersebut juga dapat ditemukan pada penderita asam urat, hanya lebih umum pada rematik.
Adapun perbedaan lainnya dari penyakit rematik dan penyakit asam urat, adalah:
- Perbedaan penyebab rematik dan asam urat - Rematik merupakan penyakit autoimun yang biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan. Sampai dengan saat ini pemicu pasti munculnya gejala rematik belum dapat dipastikan atau diketahui secara jelas, akan tetapi dapat diduga berhubungan dengan infeksi virus dan kebiasaan dari merokok. Sedangkan asam urat umumnya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya zat purin, seperti daging, jeroan, ikan, kerang, roti gandum, dan sereal.
- Perbedaan faktor risiko - Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada kelompok usia lanjut (lansia) diatas usia 60 tahun, tetapi dapat menyerang pula penderita dari rentang usia muda. Penyakit rematik juga lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan dengan pria. Sedangkan asam urat lebih banyak diderita pada kelompok usia dewasa muda dengan faktor berat badan berlebih, juga lebih sering diderita oleh kelompok pria. Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi minuman beralkohol dan atau makanan dengan pemanis tambahan juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat.
- Perbedaan cara pengobatan - Sampai dengan saat ini penyakit rematik masih belum dapat disembuhkan total, tetapi pengobatan penyakit rematik bisa membantu meredakan gejala serangan. Obat-obatan yang digunakan untuk penyakit ini seperti antirematik, antinyeri dan kortikosteroid umumnya akan diberikan oleh dokter, namun obat-obatan tersebut perlu disesuaikan dengan tingkat rematik yang diderita. Sedangkan pada penyakit asam urat, pengobatannya bisa dengan penggunaa obat-obatan seperti colchicine, obat antiinflamasi nonsteroid, dan kortikosteroid. Obat-obatan ini digunakan untuk menjaga agar kadar asam urat tidak terlalu tinggi, dokter juga akan memberikan obat penurun asam urat seperti allopurinol, dan menyarankan penderita untuk dapat membatasi asupan makanan yang kaya akan zat purin maupun menghindari konsumsi minuman alkohol.